9 Oktober 2013

Kumpulan Puisi Legendaris Chairil Anwar bagian 1 | Engkau Puisiku

malam semakin larut itu bukan menjadi alasan untuk kita berhenti berkarya,
berikut adalah karya-karya legendaris om Chairil Anwar yang coba saya hidupkan kembali...

Nisan
untuk nenekanda

bukan kematian benar menusuk kalbu
keridlaanmu menerima segala tiba
tak ku tahu setinggi itu di atas debu
dan duka maha Tuhan bertahta  (oktober 1942)

Penghidupan

lautan maha dalam
memukul dentur selama
menguji pematang kita
hingga hancur remuk redam
kurnia bahagia
kecil setumpuk
sia-sia dilindung, sia-sia dipupuk  (desember 1942


Mari

Kita kosongkan daerah ini
menurut rancangan yang dari dulu
sudah tertentu

dan satu-satu
isi tempat paling termaju

sebelum bertolak
kita gunduli pohon-pohon yang melambai
kita cukuri perempuan yang berambut melambai

rindu jangan meretak

tepi hari
buat Baharudin

seorang orang lenggang
bertanya kembali

pada s.p.
pergilah
pergi mati

apa, apa lagi ? semua jalan sudah ditempuh
ada lagi cemasmu menempati pos yang paling terasing ?

semua menurut maunya berlaku, yang dekat dan yang jauh

H,
aku berada di kamar sendiri. Terasa sendiri dengan buku-buku lagi ketika sebelum kawin dengan kau



tunggu karya-karya beliau yang lain ya...next time insyaAlloh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar